Skip to content
Home » ayo kenali autisme dan gejalanya pada anak

ayo kenali autisme dan gejalanya pada anak

UMUR BERAPA GEJALA AUTISME BISA DIDETEKSI?

                Gejala atau ciri-ciri anak autis sebenarnya sudah bisa terlihat ketika ia masih bayi, misalnya jarang melakukan kontak mata serta kurang responsif atau tidak tanggap sama sekali ketika namanya dipanggil. Namun, secara umum, gejala autisme biasanya mulai terlihat jelas saat anak menginjak usia 2–4 tahun. Autisme atau autism spectrum disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan pada anak yang menyebabkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi anak terganggu.Hingga kini, penyebab autisme tidak diketahui secara pasti. Namun, risiko terjadinya gangguan autisme dapat meningkat apabila terdapat faktor genetik dan lingkungan, misalnya paparan racun, asap rokok, infeksi, efek samping obat-obatan, serta gaya hidup tidak sehat selama hamil.

APAKAH ANAK AUTISME PERLU MINUM OBAT-OBATAN TERTENTU?

                Saat mengetahui anak mengidap gangguan spektrum autisme (ASD), tentu ada tindakan yang mesti dilakukan orang tua untuk menanganinya. Namun, apakah pemberian obat termasuk dalam tindakan yang bisa membuat kondisi anak autisme jadi lebih baik? Pemberian obat pada anak yang mengidap autisme bukan suatu keharusan atau wajib dilakukan. Semua bergantung pada tingkat spektrum autisme yang dialami anak.

                Perlu anda tahu, tidak semua pengidap ASD memiliki gejala yang sama. Tidak semua pula gejala dapat diobati dengan obat-obatan. Biasanya, obat diberikan untuk mengatasi gejala spesifik seperti masalah perilaku, kecemasan, depresi, gangguan obsesif-kompulsif, masalah atensi, hiperaktif, dan perubahan suasana hati dari masalah seperti gangguan bipolar.

Untuk tulisan ini jawabannya iya dan tidak.

                Dijawab Iya karena anak autis butuh tata laksana BIT (biomedical intervention therapy) yang terdiri dari diet komprehensif, obat dan suplemen.  Obat dan Superman yang digunakan dibutuhkan anak autis untuk memperbaiki proses detoksifikasi dan detosikasi pada tubuhnya. Obat yang diberikan misalnya anti parasit (obat cacing), serangkaian obat anti jamur, anti-virus dan anti bakteri yang pemberiannya harus di bawah pengawasan dokter yang menguasai BIT.

                Untuk jawaban tidak, anak autis sama sekali tidak membutuhkan obat untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif, kecemasan, depresi, perubahan suasana hati apalagi untuk persoalan hiperaktif. Untuk semua persoalan yang saya sebutkan tadi SAMA SEKALI TIDAK DIBUTUHKAN OBAT. Lalu kalau memang tidak dibutuhkan obat Bagaimana cara mengatasi persoalan hiperaktivitas, kecemasan dan lain-lain itu!  Semuanya bisa diatasi dengan melakukan protokol BIT yang saya sebutkan diatas dan melakukan tatalaksana terapi. Terapi yang direkomendasikan mampu menyembuhkan anak autis hanya terapi aba. Yang di Indonesia terapi aba ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Dokter Rudy Sutadi. Dan saat ini beliau bersama ibu arneliza telah mengembangkan Aba menjadi Smart aba yang khusus untuk masyarakat Indonesia.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *